Jumat, 16 Maret 2012

Rangkaian Emergency Lamp menggunakan LED

Rangkaian ini adalah contoh emergency lamp yang menggunakan high power LED sebagai lampunya. Penggunaan lampu led sebagai pengganti lampu pijar berdasarkan pada pertimbangan bahwa lampu led memiliki konsumsi daya yang lebih kecil sehingga durasi penyalaan lampu ini akan lebih lama.

Skema emergency lamp LED

Rangkaian dibangun dari tiga bagian, charger baterai, pendeteksi jala jala, dan rangkaian LED. Rangkaian charger baterai dibangun dari IC regulator LM 317 sebagai sumber teganan konstan, besarnya nilai tegangan dapat diatur dengan mengubah nilai VR1. Saat baterai telah terisi penuh maka tegangan baterai akan melampaui tegangan tembus ZD1, transistor T1 bekerja sbagai saklar otomatis untuk mematikan regulator saat baterai telah penuh.


Layout PCB emergency lamp
PCB Jadi

Rabu, 14 Maret 2012

Charger Baterai dengan Arus Konstan


Dengan rangkaian ini, baterai akan diisi dengan arus konstan yang umumnya sepersepuluh dari kapasitas baterai ampere-jam. Misalnya baterai 60AH, maka baterai akan diisi dengan arus konstan 6 Amper.
Rangkaian ini dibagi menjadi tiga bagian: sumber arus konstan, proteksi pengisian berlebih dan indikator tegangan baterai  terlalu rendah sebelum proses pengisian.

Rangkaian baterai charger arus konstan


Charger baterai memiliki beberapa fitur berikut:
  • Chaeger dapat mengisi 6V, baterai 9V dan 12V, dengan cara mengubah nilai-nilai dioda zener ZD1 dan ZD2.
  • Arus konstan dapat diatur sesuai dengan kapasitas baterai dengan menggunakan potmeter dan multimeter secara seri dengan baterai.
  • Setelah baterai terisi penuh, akan mencapai tingkat tegangan tertentu (misalnya 13.5-14.2V untuk baterai 12V), memberikan indikasi dan pengisi baterai otomatis akan mati. Anda tidak perlu melepas baterai dari sirkuit.
  • Jika daya baterai habis di bawah batas, akan memberikan indikasi pemakaian baterai berlebih.
  • Arus bocor kurang dari 5 mA dan sebagian besar disebabkan zeners.
  • Sumber tegangan DC (VCC) bisa bervariasi berkisar dari 9V ke 24V.
  • Terdapat proteksi hubung singkat. 
R2 dan T1 membatasi arus pengisian maksimal jika terjadi masalah atau terminal baterai hubung pendek. Untuk mengatur arus pengisian, setelah multimeter dihubungkan secara seri dengan baterai dan sumber, atur potmeter VR1 perlahan-lahan sampai arus pengisian yang diperlukan tercapai.

Sabtu, 10 Maret 2012

Teknik Cetak Jalur PCB menggunakan Dry Film Photoresist


Deskripsi:
Salah satu metode dalam membuat track PCB adalah dengan image photo transfer, dengan tehnik ini dapat menghasilkan jalur PCB yang maksimal dengan tingkat kesulitan yang  cukup tinggi hingga 0,254mm. Bahan yang digunakan adalah Dry Film Photoresist (Photo Sensitive Film), dalam metode ini diperlukan film negatif (kebalikan dari yang biasa dipakai untuk sablon) sebagai artwork (sarana image transfer). Dry Film memiliki beberapa keunggulan diantaranya:
*Melekat kuat di PCB sehingga tidak mudah putus saat proses etching
*Memilki ketelitian tinngi ( + 0,254mm)
*Contrast yang bagus
*Mudah distripping (dilunturkan)
*Bisa dipakai setelah PCB dibor (dengan cnc drill)
Ada beberapa tahapan dalam membuat jalur PCB dengan menggunakan Dry Film Photoresist yaitu: Pre-laminasi, Laminasi, Exposure (penyinaran),Post –exposure hold time (dibiarkan setelah di exposure), Development (pengembangan), Pre-etch drying (pengeringan), Etching, Stripping (dilunturkan), Finishing.

Dry Film

1. Pre- Laminasi
Dalam tahap ini PCB dibersihkan dengan menggunakan kertas gosok (halus) + air untuk PCB yang kondisi permukaanya kotor susah dihilangkan seperti berkarat, dapat juga menggunakan scotch brite untuk PCB yang tidak terlalu kotor, lalu bilas dengan air bersih.